Pernahkah kalian merindukan kebebasan berekspresi dan
kejujuran menanggapi suatu hal? Ya keduanya tercermin pada masa kanak-kanak
kita. Bebas melakukan apa saja yang kita inginkan—pipis di sembarang tempat
misal—dan bebas berkata atau lebih tepatnya polos berucap apa saja—seperti
mengatakan bahwa dia tak suka seorang teman dari ibunya karena terlalu menor.
Kita kehilangan semua itu saat kita beranjaka dewasa. Ya memang 16 tahun
belumlah dewasa, tapi hei tinggal menghitung bulan saja aku mendapat KTP dan
SIM! Saat dewasa—atau remaja beranjak dewasa lebih tepatnya—kalian merasa
mendapat masalah yang kompleks, pusing dengan ulangan yang selalu remidi—ini
aku!—, pusing dengan tugas yang menumpuk, pusing dengan kumpulan cewek atau
cowok populer di depan kalian yang selalu menarik perhatian siapa saja sehingga
kalian terabaikan—sungguh mengenaskan…ckck—dan…pusing karena kesepian!
Sederhana sebenarnya, setelah kupikir panjang ternyata penyebabnya adalah…pikiran
kita. Kenapa? Itu karena orang dewasa selalu berpikir dahulu sebelum bertindak
dan akan merasa stres saat mendapat dampak kegagalan dari pemikirannya sebelum
bertindak itu. Mereka seolah-olah menyalahkan keadaan dan waktu. Padahal jika
dipikir dengan kepala dingin, merekalah penyebab dunia ini rumit, merekalah
penyebab keretakan dalam sebuah hubungan dan mereka jugalah penyebab dari
sebuah permusuhan! Bagaimana dengan keadilan? Jangan bicara tentang keadilan di
muka bumi ini, keadilan hanya khayalan di dunia fana ini! Jadi bias disimpulkan
bahwa KITA adalah penyebab permasalahan yang kompleks!
14:49
15-06-2013