Jumat, 14 Februari 2014

Tidak untuk Duniaku

Quote for today

Pernah melihat saat kalian kembali ke “dunia” kalian? Serasa mendapat seloroh energi tak terbatas, nyata adanya kalian hidup kembali. Sekalipun hanya kefanaan. Bukan bualan jika “dunia” kalian sempat hilang akibat kesibukan di dunia pengekang ini. Kalian seperti robot yang telah ditakdirkan menjalankan sejuta misi kebahagiaan, namun kehilangan “kebahagiaan” kalian sendiri. Sepi. Sunyi. Tak bersuara. Itu wajar mengingat rutinitas yang kalian jalani, pola hidup yang ketat tanpa dispensasi dan masalah kenyataan. Bisakah kita berhenti sejenak pada kehidupan monoton dan menorehkan sejenak kekesalan terhadap pembatasan paham liberalisme ini? Bolehkah kita hanya sedetik saja kembali menikmati yang namanya hidup dengan sejuta tawa penuh makna? Tidakkah dunia nyata ini mengerti bahwa “dunia” kita juga diperlukan? Aneh, nyawaku seperti terkumpul kembali dari sekian lama tidur tak terganggu yang kujalani. Mulai terisi kekosongan jiwa dan membuka pintu penutup diri. Bukan rahasia lagi jika “aku” bukanlah aku. Kenapa? Kalian yang merubahnya. Maaf jika terkesan menyalahkan, Asal tahu saja tak semua canda tawa yang kalian gelontorkan di depanku bisa juga membuatku ikut tersenyum. Terlalu naïf memang, tapi itulah sesuatu yang terbungkam. Dalam bayangku, kalian adalah tempat berbagi yang benar. Tapi semua salah! Hanya Sang Penciptalah yang berhak menyandang gelar tersebut. Apa saja hal gila yang aku tulis, ini hakku! Tidak ada kolonialisme di sini. Kalian mungkin berhasil merebut dunia nyataku, tapi tidak untuk “dunia”ku yang sesungguhnya.

5:00 PM
14/02/2014


Mata Angkasa